photos by eandt.theiet.org |
1. Insomnia
Penyakit yang satu ini mungkin sudah dianggap lumrah bagi yang memakai gadgetnya berlebihan. menurut Charles Kistler seorang doktor ahli dari harvard medical school, Insomnia atau sindrom kurang tidur ini terpicu karena adanya cahaya yang menghambat pelepasan hormon melatonin yaitu hormon yang memicu rasa kantuk. Sebagai gantinya tingkat kewaspadaan semakin meningkat sehingga kita sulit tidur. Masih menurutnya, dimanapun ada cahaya berkedip-kedip entah itu dari TV, laptop, komputer atau tablet di sekitar tempat tidur maka kualitas istirahat anda akan berkurang.Namun kerlap kerlip cahaya gadget hanya satu penyebab, akan makin parah ketika ada koneksi internet dalam gadget-gadget tersebut. Dalam sebuah survey beberapa tahun lalu 1 dari 6 orang harus bertemu doktor untuk merawat problem insomnia mereka. Bahkan satu dari 10 penderita insomnia harus mengkonsumsi obat-obatan.
2. Nomophobia
Berikutnya adalah penyakit Nomophobia kependekan dari No Mobile Phone Phobia yakni mereka yang sangat gelisah ketika berjauhan dari ponsel. Nomophobia pertama diluncurkan saat kantor pos Britania Raya mengadakan survey pada tahun 2010. Hasil study itu mengklaim 53% pengguna ponsel di inggris sangat mati gaya ketika ponsel mereka hilang, kehabisan baterai atau pulsa, atau tidak ada sinyal. Hasil lain dari studi itu sebanyak 58% pria dan 47% wanita menderita Nomophobia, sementara 9% lagi akan stress ketika handphone atau ponsel mereka mati. Survey ini menampilkan lebih dari 2000 responden dari Britania Raya.Alasan sebagian besar para responden itu tidak bisa menjauh dari ponsel mereka adalah sebanyak 55% peserta survey menyatakan harus selalu berbuhungan dengan teman dan kerabat setiap saat hingga mereka tidak bisa menjauhkan diri dari ponsel mereka behitu saja. Sebuah studi lain dari pertengahan tahun lalu menghasilkan 3 point, yaitu :
- Meningkatnya mahasiswa yang mandi dengan menenteng ponsel mereka.
- Remaja masa kini alias ABG lebih rela kehilangan jari kelingking dari pada kehilangan ponsel mereka.
- Meningkatnya persentase pensan singkat atau tweet dari pada berbicara secara langsung.
3. Facebook Depression
Jika anda adalah orang yang sering update di facebook anda harus perlu waspada terhadap sindrom yang satu ini yaitu facebook depression. Dari berita yang dilansir half intel fors awal februari lalu, sebuah riset berbagai universitas bagian western amerika serikat membuahkan hasil yang mencenangkan. Orang akan cenderung depresi ketika iri dan cemburu dengan status yang diperlihatkan teman-temannya di facebook. Kemungkinan depresi makin tinggi jika status yang diperbaruhi teman-teman mereka menyangkut aktivitas dan gaya hidup. Itu diungkapkan oleh Doktor mcgrade davi profesor jurnalisme universitas missouri. responden yang ikut dalam survei itu mencapai 736 orang dengan rata-rata penggunaan facebook 2 jam per hari. Dengan rata-rata usia 19 tahun dan 68% dari total responden adalah wanita.Rasa inferior atau iri melihat teman facebook yang tengah bergembira adalah alasan awal mereka untuk masuk ke fase depresi facebook. Riset menemukan fakta unik bahwa pengguna facebook kian sangat aktif justru tidak berhubungan dengan depresi itu. Riset menemukan pemakai facebook yang kadang menggunakan jejaring sosial itu justru lebih berpotensi terkena depresi jenis ini. Namun mcgrade davi membantah studi tentang depresi facebook itu merupakan harga mati. Riset ilmu sosial berdasar dari study dan penemuan ilmu sebelumnya.
Dalam beberapa riset sebelumnya, semakin lama orang berinteraksi dengan facebook maka perasaan mereka semakin sedih dan buruk. Dalam riset yang lain pada awal tahun ini semakin panjang orang berinteraksi dengan media sosial maka orang tersebut semakin gembira. Namun yang pasti study yang ditampilkan davi dan kim merupakan sebuah indikasi bahwa presentase positif diri sendiri belum tentu menjadi inspirasi positif bagi orang lain. Kesadaran diri ini itu menurut asisten davi diharapkan mengurangi perasaan iri dan cemburu yang nantinya akan membuat depresi. Riset dan study depresi facebook itu sendiri telah di publikasikan pada edisi february lalu di jurnal journal computer in human behavior.
4. Berbagai Gangguan Fisik
Selain itu ada beberapa penyakit yang ditimbulkan dari penggunaan gadget yang berlebihan. Kalau anda kaum adam yang senang memangku laptop ketika bekerja atau menjalani aktivitas digital maka waspadalah! laptop yang lama digunakan dapat meningkat suhunya menjadi 6 derajat. Untuk jangka waktu tertentu hal itu menyebabkan produksi sperma terhenti. Kondisi itu secara medis disebut scrotal hypothermia. Hobi memangku laptop itu juga dapat membuat kulit paha melebam. Dengan suhu laptop bawah bisa mencapai 43 derajat celcius maka kulit manusia tidak mampu menerima dalam durasi waktu tertentu. Praktis kulit akan melebam seperti luka bakar hitam dan kondisi itu disebut toasted Skin Syndrome.Tangan terutama jari yang kerap berhubungan dengan gadget dengan tingkat aktivitas yang tinggi kemungkinan besar juga dapat cedera. Akibat Pada ibu jari adalah luka dalam yang secara bertahap menimpa otot-otot, tendon dan syaraf. Ibu jari yang sering aktif menari di keypad akan berpotensi terkena cedera texting thumbs/Tendinitis. Yang terparah adalah ketika mengalami nyeri, mati rasa hingga kerusakan otot yang pada akhirnya memerlukan pengobatan bahkan hingga masuk ke ruang bedah.
Kemudian kali ini untuk anda yang sangat aktif mendengarkan gadget dengan speaker standart, handsfree atau earphone. Penyakit ini disebut Tinnitus (Telinga Berdenging). Gejalanya adalah telinga berdenging dan bahkan bisa membuat si penderita dapat mendengarkan suara-suara tertentu.
Itulah beberapa penyakit yang timbul akibat pemakaian gadget yang berlebihan. Bijaksanalah, gadget hanya alat bantu interaksi. Jangan jadikan gadget sebagai alat pengganti interaksi dan kesempatan langsung untuk bertemu dan bercengkrama dengan orang-orang terkasih. Karena itu tak akan pernah tergantikan.
sumber : Spotlite Trans7
1 komentar so far
Pertamax gan :D untung ane baru insom gan.. nice info bisa buat pencegahan :)
Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan dan bijaksana..
EmoticonEmoticon